Trenggalek - DRPD Kabupaten Trenggalek melalui Panitia Khusus (Pansus) IV menggelar rapat kerja bersama badan keuangan daerah (Bakeuda) dan Bagian Perekonomian Setda Trenggalek.Dalam rapat tersebut membahas terkait penyertaan modal pada PT.Jwalita Energi Trenggalek (JET) yang akan menaungi SPBU milik Pemkab.
Dalam pembahasan tersebut, Pansus IV menemukan anggaran pada draf penyertaan modal yang diangap janggal yakni, anggaran inisial fee ke Pertamina sebesar Rp 220 milyar.
Ketua Pansus IV DPRD Kabupaten Trenggalek Sukarodin mengatakan, terkait inisial fee Pertamina tersebut pihaknya masih belum bisa menerima atau menyetujui karena harus ada kejelasan secara rinci.
" Kami tidak ingin ada masalah dikelak kemudian hari.Karena istilah inisial fee banyak menimbulkan penafsiran, " ucapnya kepada wartawan usai rapat, Jumat (10/9/2021).
Sukarodin menuturkan, pendirian sekaligus penyertaan modal tersebut pada bidang usaha yang didalamnya adalah SPBU milik Pemkab.SPBU ini akan dikelola sendiri oleh Pemkab, sebelumnya dikelola oleh koperasi.
" Kebutuhan yang berupa penyertaan modal untuk PT JET sebesar Rp 14, 9 milyar, " tandasnya.
Politisi dari PKB ini merincikan bahwa Rp 10, 9 milyar berupa aset yang sekarang ada di SPBU tersebut.Sedangkan sisanya adalah case money untuk perputaran belanja.
Selanjutnya, masih kata pria yang kali menjadi Anggota DPRD Kabupaten Trenggalek ini, munculnya inisial fee didraf penyertaan modal pihaknya meminta eksekutif untuk menggali informasi terkait anggaran yang akan diserahkan tersebut.
" Rapat untuk sementara ditunda sampai eksekutif bisa memberikan informasi yang bisa dipetanggungjawabkan terkait istilah inisial fee.Pansu IV juga akan mencari rujukan tentang hal tersebut, " imbuhnya.
Mengenai munculnya istilah inisial fee, Sukar sapaan akrabnya menyampaikan, bahasa tersebut adalah bahasa dari eksekutif dan telah masuk pada rincian draf penyertaan modal.Namun, nominal terbut tidak masuk pada Perda.
" Jadi rapat penyertaan modal PT JET akan digelar lagi setelah ada kepastian inisial fee dibenarkan, " pungkasnya (ags).