BMKG Rencanakan Gelar SLCN di Munjungan, Wabup Syah Nata : Ada Trasnfer Ilmu Pemahaman Cuaca Pada Nelayan

    BMKG Rencanakan Gelar SLCN di Munjungan, Wabup Syah Nata : Ada Trasnfer Ilmu Pemahaman Cuaca Pada Nelayan
    Wakil Bupati Trenggalek Muhamad Syah Natanegara bersama pejabat BMKG

    Trenggalek - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) berencana menggelar Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) untuk meminimlisir kecelakan laut.

    Rencana tersebut mendapat sambutan dan apresiasi dari Wakil Bupati Trenggalek, Muhamad Syah Natanegara.Pasalnya, potensi bencana di Tenggalek cukup tinggi." Ada transfer ilmu terkait pemahaman cuaca kepada nelayan, " ucapnya, Rabu (7/10/2021).

    Syah Nata mengatakan, kegiatan sekolah lapang ini dimaksudkan karena tingginya angka kecelakan laut di perairan Munjungan.Sekaligus bencana di Trenggalek yang relatif cukup tinggi.

    " Dengan adanya bekal ilmu sekolah lapang ini, para nelayan maupun stake holder bisa mengenali kondisi cuaca yang ada, " imbuhnya.

    Syah Nata menuturkan, kedatangan BMKG ke Munjungan diharapkan bisa menghindari kecelakan laut dan meningkatkan tangkapan ikan.Selain itu, pemerintah dan masyarakat lebih memiliki kesigapan dalam meminimlisir  dampak bencana serta korban dari kejadian bencana alam.

    Syah Nata mengakui, kegiatan ini sangat dibutuhkan, karena merupakan salah satu bentuk upaya pemahaman kepada nelayan, penyuluh serta dinas terkait. " Kami sanagt membutuhkan sekali kegiatan ini, " tandasnya.

    Pria yang menjadi legislator di DPRD Kabupaten Trenggalek ini berharap ada tindak lanjut dari SLCN sebagai wujud sinergi dan kolaborasi dalam membangun sektor kelautan dan perikanan di Trenggalek." Potensi sangat luar biasa baik dari segi tangkapan, budidaya maupun  pengelolaan hasil tangkapan, " ungkapnya.

    Selanjutnya, dia menyampaikan, ada dua hal yang bisa diambil manfaatnya dari kegiatan tersebut, yakni terkait keselamatan nelayan dan maksimalisasi hasil tangkapan ikan.

    " Dulu para nelayan menggunakan ilmu titen.Ilmu tersebut bisa kacau karena perubahan iklim.Sehingga perlu melakukan observasi yang lebih tepat, " ujarnya.

    Sedangkan untuk informasi pemahaman cuaca, masih lanjut dia, akan disampaikan paling tidak 3 hari sebelum kejadian dan perubahannya." Ada beberapa tehnologi yang bisa dipahami nelayan supaya mampu merencanakan melaut, " pungkasnya (ags).

    Trenggalek
    Agus Riyanto

    Agus Riyanto

    Artikel Sebelumnya

    Pansus II DPRD Trenggalek Tunda Pembahasan...

    Artikel Berikutnya

    Putra Trenggalek Raih Emas di PON XX Papua,...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Panglima TNI Sambut Kedatangan Presiden RI Setelah Kunjungan Kerja di Mesir dan Ikuti Rapat Terbatas Dengan Presiden
    Polri Lakukan Pelatihan Gabungan Ambulans Udara, Tingkatkan Pelayanan Darurat Saat Nataru
    Panglima TNI Terima Audiensi Siswa-Siswi SMA Taruna Nusantara
    Lanud Sultan Hasanuddin Gerak Cepat Bantu Korban Banjir di Maros
    Polda Jatim Lakukan Pengecekan Senpi dan Amunisi Anggota

    Ikuti Kami