Trenggalek - DPRD Kabupaten Trenggalek melalui Komisi II menggelar rapat kerja komisi bersama Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) terkait penambahan anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) pada APBD Tahun Anggaran 2022, Selasa (27/7/2021).
Ketua komisi II DPRD Kabupaten Trenggalek Pranoto mengatakan, pihaknya meminta kepada Pemkab untuk menambahkan nominal anggaran BTT.Karena kebutuhan penanganan wabah pandemi Covid - 19 belum mencukupi.Sehingga bisa memprediksi kebutuhan yang mendesak atau mendadak.
"Kami berharap Pemkab fokus pada pembangunan skala prioritas tak terkecuali penanganan pandemi wabah Covid - 19, " ucapnya kepada wartawan usai rapat kerja komisi.
Politisi dari PDI - P ini menyampaikan, dalam pembahasan Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA - PPAS) pihaknya juga meminta agar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) bisa bersinergi dalam merencanakan kegiatan.
"OPD tidak boleh memiliki ego sektoral dalam dalam merusmuskan perencanaan pembangunan, " tandasnya.
Ia menuturkan, anggaran BTT pada tahun 2021 Rp 23 milyar.Ini berdasarkan dari laporan Bakeuda dan diperkirakan akan habis pada akhir tahun.
Oleh karena itu perlu ada penambahan anggaran guna mengatisipasi terjadinya refocusing anggaran pada tahun 2022.
"Jika tahun ini Rp 23 milyar dirasa kurang maka tahun 2022 perlu adanya penambahan sekitar Rp 2 milyar, " harapnya.
Selanjutnya, dia berharap agar APBD Tahun Anggaran 2022 tetap fokus pada penanganan Covid - 19.Namun demikian proses pembangunan harus tetap berjalan.Sehingga ada keseimbangan (ags).