Trenggalek - DPRD Kabupaten Ngawi melalui Komisi III melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Trenggalek.Kunjungan tersebut dimaksudkan untuk mengetahui secara detail terkait penanaman modal Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
" Terkait penanaman modal di PDAM yang membidangi adalah Komisi II.Sekarang komisi tersebut sedang ada agenda di luar daerah.Jadi tidak bisa menemui secara langsung, " kata Mutharom, Sekertaris Dewan (Sekwan) DPRD Kabupaten Trenggalek kepada wartawan usai temui tamu asal Kabupaten Ngawi tersebut, Selasa (12/10/2021).
Mutharom mengatakan, kunjungan DPRD Kabupaten Ngawi tersebut pada dasarnya ingin mengetahui tentang penanaman modal di PDAM di Trenggalek.Sekarang hal tersebut sedang dibahas juga oleh DPRD Kabupaten Trenggalek.
" Intinya mereka menanyakan apakah PDAM sudah berkontribusi dalam Penghasilan Asli Daerah (PAD) setelah ada penyertaan modal, " imbuhnya.
Mutharom menuturkan, hingga sekarang PDAM di Trenggalek beluk bisa berkonstribusi kepada PAD karena sambungan kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) belum mencapai 80 persen dari jumlah penduduk yang ada.
Sementara itu, ditempat yang sama, Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Ngawi, Peno menyampaikan, jika pihaknya sekarang lagi konsentrasi ke PDAM.Karena investasinya lumayan besar, yakni Rp 33 milyar hingga tahun 2024.
" Untuk konstribusi ke PAD, ditempat kami juga sama dengan Kabupaten Trenggalek, belum bisa berkonstribusi karena sambungan kepada MBR belum mencapai 80 persen, " ungkapnya.
Ketika disinggung alasan memilih Kabupaten Trenggalek sebagai tempat study banding, Kang Peno sapaan akrabnya menjelaskan, ada sesuatu yang menarik, yaitu kalaubdi Kabupaten Ngawi Perda yang mengatur ada satu.Sedangkan di Kabupaten Trenggalek, Perdanya setiap tahun.
Baca juga:
Tony Rosyid: Republik Buzzer
|
" Ini bisa menambah wawasan dan memperkaya konsep, " pungkasnya (ags).