Trenggalek - Pejabat sementara (Pjs) Bupati Trenggalek Benny Sampirwanto berharap masyarakat Trenggalek tidak panik hadapi viralnya pemberitaan adanya potensi tsunami di pesisir Selatan Jawa.Hal ini sampaikannya usai mengikuti webinar rapat terbatas dengan Pemprov Jatim, Selasa (29/9/2020).
Benny menceritakan, jika terdapat fakta bahwasannya ada sebuah jurnal dari seorang ahli yang bukan untuk dikonsumsi publik.
"Sore ini kita mengikuti webinar dengan Pemprov Jatim dengan menghadirkan para pakar dari ITS, Universitas Brawijaya, LIPI dan beberapa pakar lainnya, " ucap Benny.
Pria lulusan Universitas Jember juga menyampaikan beberapa arahan dari Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, salah satunya adalah mengenai pemberitaan megatrash yang mengutif tulisan dari ahli yang ditulis dalam sebuah jurnal.
Menurutnya, jurnal tersebut merupakan kajian intern para ahli dan bukan untuk dikonsumsi publik.Memang ada kemungkinan terjelek megatras tsunami si pesisir Selatan Jawa.
Semua itu bisa terjadi, masih lanjut Benny, jika saja lempengan barat dan timur jatuh bersamaan sehingga kita tetap harus waspada.
"Ada bias informasi.Dijurnal disebutkan berpotensi sedangkan informasi yang tersebar di masyarakat diprediksi.Jadi ada pemilihan kata yang berbeda jauh arti, " ungkapnya.
Selanjutnya, dia menuturkan, jika ahli dari ITS , Amin Widodo menyebut bila ada gempa lebih dari 20 menit masyarakat lebih baik waspada dan melakukan evakuasi.
Untuk itu, dia berharap masyarakat Trenggalek tetap tenang dan waspada.Apalagi di Trenggalek sudah terbentuk kampung tangguh tsunami.
"Saya kira masyarakat sudah tereduksi apa yang yang harus diperbuat jika terjadi bencana, " pungkasnya (ags).